ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital.

Menteri Komunikasi Dan Informatika Menekankan Signifikansi Kompetensi Dalam Menghadapi Tantangan Siber

Kamis, 20 Feb 2025

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya pengelolaan yang baik serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat dan kompleks.

"Diperlukan komitmen dari manajemen, pembentukan tim khusus untuk Perlindungan Data Pribadi (PDP), serta peningkatan kemampuan SDM agar kita benar-benar siap menghadapi ancaman siber yang semakin rumit," ujarnya dalam keterangan resmi kementerian pada hari Rabu.

"Indonesia telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, dan dengan strategi yang jelas serta pengelolaan yang baik, kita dapat memastikan perlindungan data yang lebih kuat dan dapat diandalkan," tambahnya dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2025 yang berlangsung di Jakarta Selatan pada Selasa (18/2).

Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya kesadaran akan perlindungan data serta penerapan pendekatan Data Protection by Design dan by Default untuk menciptakan keamanan di ruang digital.

Peningkatan ancaman siber yang semakin kompleks memerlukan kehadiran talenta digital yang berkualitas untuk memperkuat keamanan siber.

Dahulu, hanya sejumlah kecil individu yang mampu meretas sistem. Saat ini, kemampuan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, ujar Meutya.

"Bangsa Indonesia memiliki reputasi sebagai masyarakat yang kreatif dan cepat beradaptasi terhadap teknologi, dan potensi ini perlu diarahkan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman," tambahnya.

Dalam rangka menciptakan ekosistem digital yang aman, Kementerian Komunikasi dan Digital menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi internasional seperti Google dan Microsoft untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang keamanan siber.

"Kami telah melakukan diskusi dengan Google mengenai pengembangan talenta digital, khususnya dalam bidang keamanan siber. Bersama Microsoft dan mitra lainnya, kami telah melahirkan puluhan ribu talenta lokal yang kini berkontribusi di berbagai sektor, termasuk dalam keamanan siber," ungkap Meutya.

Ia menekankan pentingnya penguatan keamanan siber dan perlindungan data untuk meningkatkan kepercayaan publik serta memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya mewujudkan keamanan siber dan perlindungan data pribadi.

"Mengamankan data bukan hanya sekadar kebutuhan teknis, tetapi merupakan strategi bertahan hidup di era digital," tambahnya.

"Harvard Business Review telah menyatakan sejak 2021 bahwa data merupakan aset strategis. Jika kita gagal dalam menjaga data tersebut, kita berisiko kehilangan lebih dari sekadar data, tetapi juga masa depan bisnis dan bangsa," tutup Meutya Hafid.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.