ANTARA/HO-TGEM

TGEM Menargetkan Untuk Memproduksi 3.200 Ton MHP Nikel Pada Tahun 2025

Jumat, 17 Jan 2025

Trinitan Green Energy Metals (TGEM), sebagai pelopor dalam teknologi pengolahan nikel yang berkelanjutan, menargetkan untuk memproduksi 3.200 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pada tahun 2025.

Target ini sejalan dengan keberhasilan TGEM dalam meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas pemrosesan GO STAL pada kuartal terakhir tahun 2024.

“Target pertumbuhan ini mencerminkan komitmen TGEM untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat terhadap solusi nikel yang berkelanjutan,” ungkap Kepala Pengembangan & Manajemen Proyek TGEM, Rama A Panjaitan, dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.

“Untuk mencapai hal ini, kami akan fokus pada pasar ekspor utama, termasuk Korea dan Jepang, sambil terus mencari peluang di wilayah lain yang memiliki permintaan tinggi,” tambahnya.

Kemajuan dalam teknologi STAL (Step Temperature Acid Leach) yang dimiliki TGEM memungkinkan perusahaan untuk mengolah tidak hanya bijih laterit, tetapi juga limbah industri yang telah diproses, seperti katalis bekas.

“Kemampuan yang ditingkatkan ini merupakan langkah penting menuju praktik ekonomi sirkular, dengan mengintegrasikan kembali bahan limbah ke dalam proses produksi dan secara signifikan mengurangi dampak lingkungan,” jelas Rama.

Kemajuan ini mencerminkan hasil dari bertahun-tahun penelitian dan pengembangan, yang memperkuat peran TGEM dalam memajukan teknologi ekstraksi nikel yang ramah lingkungan yang dikembangkan oleh masyarakat Indonesia.

"Dengan peningkatan kemampuan ini, kami memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi nikel yang berkelanjutan, mendukung tujuan dekarbonisasi global, serta memenuhi permintaan yang terus meningkat akan solusi nikel berkualitas tinggi," tambah Rama.

Hal ini sangat penting untuk pasar utama, terutama di negara-negara Barat, di mana standar kualitas dan keberlanjutan yang ketat menjadi prioritas utama.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, TGEM secara aktif memperluas kehadirannya di pasar Barat, di mana permintaan akan solusi nikel Kelas 1 yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi terus meningkat.

Rama menyatakan bahwa TGEM berada dalam posisi yang unik sebagai satu-satunya perusahaan yang mampu memenuhi persyaratan ketat pasar Barat.

"Teknologi STAL kami yang inovatif memastikan bahwa kami siap untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari industri-industri yang mematuhi standar keberlanjutan dan produksi yang ketat."

TGEM juga memperkuat kerjasama dengan mitra-mitra di wilayah Barat untuk memastikan bahwa rantai pasok nikel yang bertanggung jawab terhadap lingkungan tetap terjaga keandalannya.

Produksi MHP TGEM yang memiliki kandungan nikel lebih dari 50 persen, jauh di atas rata-rata global yang berkisar antara 30-40 persen, menempatkan perusahaan sebagai penyedia utama untuk pasar Barat, di mana standar kualitas dan keberlanjutan sangat diutamakan.

Penerapan Teknologi STAL TGEM sejalan dengan inisiatif zero waste perusahaan, yang mengubah limbah menjadi produk sampingan bernilai tambah, jelas Rama.

Inisiatif ini menghilangkan kebutuhan untuk pengelolaan limbah jangka panjang dan menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode produksi MHP High Pressure Acid Leach (HPAL) yang umum digunakan, yang telah mendapat kritik karena menghasilkan tailing yang besar dan menimbulkan risiko lingkungan jangka panjang.

"Dengan menerapkan prinsip zero waste ini, TGEM membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dalam produksi nikel,” kata Rama.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.